Artikel ini menganalisis dimensi geopolitik dari Kesepakatan Hijau Eropa (European Green Deal atau EGD) di luar wilayah Uni Eropa, khususnya terkait implikasinya bagi negara-negara Selatan. Artikel ini melihat bagaimana Uni Eropa bermanuver dalam arena kebijakan utama diplomasi, perdagangan, dan investasi yang mengarah pada ‘penghijauan’ imperium Barat karena keberhasilannya dalam mereproduksi kekuatan ekonomi dan politik kolonial sembari secara fundamental mempertahankan status quo. Kami berpendapat bahwa EGD adalah strategi diskursif terbaru untuk ‘menghijaukan’ tatanan imperium Barat yang telah ada melalui empat cara: (1) mengubah krisis ekologi menjadi peluang yang menguntungkan; (2) memperkenalkan Uni Eropa sebagai intervener ‘moral’; (3) menciptakan “kehendak untuk membangun” yang berlandaskan pada prinsip-prinsip ‘hijau’; dan (4) melakukan sekuritisasi dan konsolidasi imperium.
Vela-Almeida, D. V., Kolinjivadi, V., Ferrando, T., Roy, B., Herrera, H., Gonçalves, M. V., & Van Hecken, G. (2023). “The “Greening” of Empire: The European Green Deal as the EU first agenda. Political Geography, 105, 102925.
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0962629823001038